“Ada apa?” mamanya menambahkan. “Tidakkah kalian berdua ingat? Kalian
berjanji untuk membantuku untuk memindahkan beberapa mebel dari gudang
di tanah pertanian kakek? Apakah kamu juga lupa Terri?” “Oh, aku
benar-benar lupa sama sekali, tetapi tidak jadi soal sebab semua sudah
di tata di balik kamar tidur.” Dia beralih ke putra nya.
“Dapatkah kamu menolong Rick?” “Yah,” Rick berkata. “Aku tidak
mempunyai rencana apapun hari ini. Tod keluar kota dan Jeff sedang
sakit, jadi aku tidak masalah” Seperti apa yang dikatakan oleh Rick,
banyak pekerjaan yang harus dilakukan, memuat tempat tidur, peti dan
kotak-kotak dari rumah tantenya lalu memuatnya ke dalam pickup. Akhirnya
setelah dua jam mereka adalah siap untuk pergi. Rick menutup muatan,
karena kelihatannya mau hujan dan bahkan mereka harus memindahkan
beberapa kotak-kotak di dalam kabin truck untuk memberikan tempat duduk
buat Jean. “Kamu sepertinya terpaksa duduk di pangkuan Rick,” Jean
berkata kepada Terri, “Disini tidak ada cukup tempat untuk duduk.” “Apa
tidak masalah Rick?” mamanya berkata. “Well, Selama berat mama tidak ada
satu ton, dan membebani salah satu sisi dari truk,” Rick berkata sambil
tertawa. Walaupun mamanya telah berusia 36 tahun, tetapi tubuhnya masih
seperti anak-anak SMU, dengan tubuhnya yang masih kencang dan seksi,
buah dadanya yang masih membulat sempurna, dan puting susunya yang
mungil, serta pantatnya yang padat berisi.
Tetapi mama tidak pernah menyombongkan keseksian yang dimilikinya. Ia
mulai memanjat ke dalam dan menempatkan duduk di pangkuan anaknya. Mama
hanya mengenakan sebuah pakaian musim panas yang tipis dan Rick dapat
melihat, mamanya hanya memakai sebuah celana dalam kecil bergaris dan
kutang di bawah pakaian luarnya. Rick merasakan panas dari tubuh nya
mengalir ke batang penisnya. Rick kembali memusatkan pikiran pada jalan
di depannya. Jean mulai bergerak meninggalkan tempat semula, dan tak
lama kemudian mereka sudah ada di jalan utama menuju ke kebun, dua puluh
mil jauhnya. Jalan tersebut sedang diperbaiki, lebih dari 5 mil, dan
truck tersebut mulai berguncang dan begoyang karena melewati
gundukan-gundukan tanah di jalanan yang belum terselesaikan. Jean dan
mamanya mengobrol tentang hal-hal yang berbau wanita, membiarkan Rick
dengan lamunannya sendiri. Pada suatu saat Rick menyadari kalau
goncangan itu mulai mempengaruhi, pantat mamanya terasa menggesek-gesek
hangat di selakangannya, tanpa sadar penisnya mulai berereksi. Ia
merasakan panas dingin ketika penisnya bereaksi. Rick mencoba untuk
mengalihkan pikirannya dengan hal-hal lain, tetapi semakin banyak ia
mencoba memikirkan hal-hal lain, semakin banyak ia merasakan ereksinya.
Secara berangsur-angsur, penisnya menjadi lebih lebih keras dan
berereksi penuh, padahal mamanya sedang berada di pangkuannya.
Gesekan-gesekan pantat mamanya menjadikan penisnya semakin kaku
seperti besi baja. Ia bisa merasakan celah diantara kaki-kaki miliknya
mamanya, dan akhirnya, dia dapat merasakan belahan vagina mamanya
dibalik celana dalam itu. Tidak mungkin kalau mamanya belum merasakan
keganjilan pada penis Rick, tetapi mama hanya diam dan tidak ada gerakan
yang mengindikasikan dia merasakan hal itu. Memang, Terri pada mulanya
mengabaikan apa yang terjadi pada penis anaknya, Lalu dengan spontan dia
menyesuaikan gerakan, hingga penis anaknya berada tepat di vaginanya.
Pada permulaannya, dia tidak berpikir bahwa anaknya akan dapat mangalami
ereksi ketika dia duduk dipangkuannya. Terri hampir saja tertawa
nyaring. Goyangan tersebut membuat celana dalamnya tersingkap, hingga
tanpa sengaja vaginanya tidak terlindungi lagi oleh celana dalamnya.
Lalu suatu benturan mendadak menggesek penis Rick di belahan vaginanya.
Satu menit kemudian, berpikir tentang yang barusan terjadi, Terri
mengetahui bahwa secara teknis, untuk sekejap , penis anaknya tadi
sempat masuk di dalam vaginanya. Benar, walaupun hanya ujungnya saja,
dan masih tertutup oleh kain celana tipis, tetapi apa bedanya dengan
penis yang terbungkus kondom? Gambaran erotis itu semakin membuat
vaginanya makin basah. Sama sekali belum pernah terlintas dipikirannya
untuk menjadikan anaknya sendiri sebagai pasangan seksualnya, perkawinan
dengan suaminya telah membuat ia bahagia,
walaupun 3 bulan yang lalu ayah Rick telah divonis oleh dokter
terkena serangan Stroke, dan harus berhenti berhubungan seksual selama 6
bulan, tetapi ia sama sekali tidak keberatan.Jari-jari suaminya dan
dengan bantuan vibrator telah membantu dia mengatasi nafsu birahinya.
Satu lonjakan kendaraan, membuat penis Rick kembali membelah bibir
vaginanya secara perlahan, menyadarkan dia kembali. Terri berusaha untuk
merapatkan kedua pantatnya, untuk menutup belahan vaginanya, tetapi
tindakan itu semakin berefek kebalikannya. Mengingatkan dia bahwa penis
anaknya rick, yang kini sudah berusia 18 tahun, semakin menggosok
belahan bibiir vaginanya. Terri sesaat tergoda untuk membiarkan penis
anaknya memasui liang vaginanya. Sesaat dia merasakan kemarahan di
dirinya sendiri, kenapa Rick seakan-akan sengaja melakukan itu. Walaupun
dalam hatinya dia juga mengharapkan hal tersebut. Semenit kemudian
truck mulai berbelok memasuki lahan pertanian mereka. terri menghela
nafas penuh kelegaan. Berhasil menghidari sutu perbuatan yang bisa
menghancurkan kehidupan mereka kelak. Jalan itu ternyata juga semakin
buruk keadaannya. Kendaraan bergoncang ke kiri dan ke kanan menghindari
beberapa lubang. Sesaat, gesekan antara kedua selakangan ibu dan anak
itu membuat Rick semakin panas dingin. Walaupun belum disebut
berhubungan intim, tetapi dia merasakan gesekan-gesekan tersebut hampir
membuat dia ber-ejakulasi. Sesaat sebelum itu terjadi, truck ternyata
sudah berhenti di lahan pertanian. “Nah, itu dia” Jean berkata, “Tidak
begitu buruk kan?” “Aku rasa itu sempurna” mamanya berkata. Dia memutar
pinggulnya lalu bergeser diatas batang penis Rick yang masih mengeras,
lalu bergeser ke samping dan meloncat ke bawah.
Gerakan tersebut membuat pakaiannya bagian bawah tersingkap keastas
sehingga celana dalam mamanya terlihat. “Aku rasa Rick masih berpikir
tentang hal lain.” Dia berkata begitu sambil mengedipkan mata ke anaknya
Rick tidak mempercayai apa yang didengar dari bibir mamanya. “Ah tidak,
aku setuju denganmu ma, ini sangat sempurna” ia berkata. “Bagus kalau
begitu” Jean berkata. “Ayo masuk dan bertanya kepada ayah dimana
barang-barang ini dimasukkan.” “Rick” mamanya berkata, “Kenapa kamu
tidak menunggu disini saja sambil membuka penutup lalu menurunkan
beberapa barang?” Matanya melirik ke selakangan Rick dan kembali ke muka
nya. Muka Rick kontan memerah, ketika dia menyadari betapa sulitnya
menyembunyikan penisnya yang masih berereksi di dalam calana pendek itu.
“Setujui, aku akan mengurusnya” ia tersipumelanggar.com/.com Dia
tersenyum dan berjalan mengelilingi truk itu untuk bergabung dengan Jean
diperjalanannya menuju ke dalam rumah. Dua puluh menit kemudian, muatan
itu sudah ada didalam rumah, dan mereka sudah siap untuk memulai
membongkarnya. Tetapi seperti biasanya ketika mereka mengunjungi nenek,
dia mendesak mereka membawa beberapa buah kalengan, sehingga mereka
mendapatkan dengan tiga karton yang besar penuh. Sama seperti mereka
sedang memuat barang-barang tadi, hujan mulai turun. Kakek mengusulkan
kita menaruhnya di kabin truk itu agar kotak karton tidak basah,
maka seperti tadi, kotak-kotak tersebut akhirnya ditaruh tepat
dipertengahan tempat duduk truk dan Terri harus berada pangkuan Rick
lagi. Belum begitu lama, di dalam perjalanan, penis Rick kembali ereksi
penuh dan menggosok-gosok belahan vaginanya. Ada keraguan kecil di
dirinya ketika secara tidak sengaja penis anaknya yang masih berada di
dalam celana, kembali menggosok-gosok klitorisnya setiap kali truk itu
bergoncang melalui jalan berlubang. Sebenarnya, Teri tanpa sengaja
menggeser posisinya hingga demikian. Kemudian meski dia bimbang jika itu
tadinya semua adalah ketidak sengajaan, posisi kakinya dia tempatkan
dibawah, dan dia sengaja menggerakkan pantatnya sedikit naik dan turun.
Menghasilkan hilangnya keseimbangan pada pantatnya, sehingga kini dia
bertumpu penuh pada penis Rick yang sedang tegak ber-ereksi, dan mulai
membelah bibir vaginanya. Perjalanan pulang terasa lebih lambat karena
hujan dan berkabut. Mamanya menyesuaikan posisi pantatnya, sehingga
penisnya tepat berada diantara belahan selakang mamanya penisnya kini
menempel erat di vagina mamanya. Sangat sulit dibayangkan, betapa
sentakan-sentakan kecil akibat goyangan truck itu terus-menerus membuat
penisnya menggosok-gosok lembut belahan vagina mamanya. Sesekali dia
menyesuaikan diri dengan goncangan truck sehingga penisnya menyodok
lembut belahan vagina mamanya. Kadang-kadang Rick takut ketahuan, bahwa
dia dengan sengaja menodok-nyodokan penisnya sendiri di vagina mamanya.
Tetapi setelah beberapa saat, Rick menyadari kalau mamanya juga sengaja
menyesuaikan diri terhadap sodokan penisnya.
Pertama kalinya Rick takut kalau gerakan-gerakan tidak wajarnya akan
disadari oleh mamanya, tetapi dia menyadari satu gerakan kecil mama yang
mendorong pantatnya ke bawah. Sesaat Rick merasa bersalah, tetapi
dengan segera ia merasakan satu dorongan kecil oleh mamanya. Ia menjawab
dengan suatu daya dorong yang kuat terhadap vaginanya. ternyata mamanya
juga menanggapi sentakan itu, dalam sekejab mereka sudah melakukan
petting. Beberapa kotak-kotak diantara tante dengan dia dan mamanya
mencegah tantenya mengetahui apa yang mereka lakukan. Pinggul-pinggul
mereka tetap memainkan irama yang sama.Rick yang pertama kali
menempatkan kedua tangan di pinggul mamanya, lalu bergeser ke paha
mamanya. Terri menarik menarik nafas pendek, tetapi dia tetap meneruskan
menggesek-gesekkan vaginanya di penis Rick, seakan-akan, tangannya
sendiri yang sedang mengocok penis Rick. Rick mulai pelan-pelan menarik
tepian rok mamanya keatas. Ia berharap dapat menyentuh celana dalam
mamanya. Hampir saja Rick mencapai ejakulasi, mereka telah sampai
kembali di rumahnya. Terri kembali lagi berputar di atas penis anaknya
lalu turun dari truck, seperti tadi, entah sengaja atau tidak, celana
dalamnya kembali terkespos di depan Rick. Rick mengikutinya keluar dari
kabin, lalu mamanya meraih salah satu diantara kotak-kotak itu dan
mengangsurkannya kepada Rick. “Ini sayang, tolong letakkan ini di dalam
dapur. Senyum mamanya seakan memberi perlindungan agar penisnya yang
sedang ereksi tertutup oleh kotak itu. “Terima kasih untuk semua bantuan
kalian berdua,” Jean berkata sambil tertawa.
“Hey, tidak masalah kok, kita menyukainya, sangat menyenangkan malah”
Terri berkata. “Aku pikir Rick juga sangat menyukai perjalanan tadi.”
“Yah, Tante Jean, aku benar-benar menyukai pergi ke luar, ke pertanian.
Itu adalah kesenangan tersendiri, maksudku lain untuk membandingkan naik
truck dan naik mobil. Bergoyang-goyang seperti wahana di Disney Land!”
“Jika benar kalau naik truck tadi seperti yang ada di Disney Land,”
mamanya berkata, “Aku akan senang ke sana beberapa waktu yang lalu. “Ah,
mama tahu maksudku lah, seperti uji nyali seumur hidup” Rick berkata.
“Yup, mama setuju sekali” dia berkata. Terri tahu pasti, bahwa
kenyataannya itu memang benar-benar menguji nyalinya. Rick membawa kotak
di dalam dan meletakkannya di meja dapur, lalu memasuki ruang keluarga
dan mengambil remote. Ia memencet tombol dua kali dan suara keras MTV
langsung terdengar dari pesawat Televisinya. Ia memilih suatu kursi yang
lurus, karena ia mengetahui mamanya akan marah jika ia duduk di sofa
dengan celana pendek yang kotor. Terri mengikuti dia ke dalam ruangan.
Dia berhenti disebelah anaknya. “Kamu tidak keberatan jika mama kembali
duduk di pangkuan?” “Tidak, ma. Seperti aku katakan tadi kepada tante
Jean, perjalanan itu adalah ujian nyali seumur hidup.”
“Dan berat badanku tidak mengganggu kan?” “Mam, mama sungguh tidak
berat, aku sanggup menahannya dan itu tidak berarti sama sekali bagiku.”
“Benarkah? berarti kamu tidak keberatan untuk sekali lagi memangku
mama?” Rick dengan cepat memandang padanya. “Aku… Aku tidak tahu…tapi
sungguh tidak apa-apa.” Terri terbelalak untuk sekejab. Ya Tuhan, apa
yang sedang saya yang lakukan. Ini adalah anakku. Jika aku duduk dalam
pangkuan nya, bisa menjadi tak terkendali. Tetapi hati kecilnya
meyakinkan kalau dia sudah cukup tua dan bisa mengendalikannya, ini
hanyalah gurauan antara mama dan anaknya. Matanya memandang Rick
sebentar lalu dia menempatkan posisi di depan dari Rick, dan duduk di
pangkuannya. Tetapi kaki-kakinya sekarang berada di sisi luar kaki Rick
dan lebih terbuka lebar. Rick tidak percaya bahwa mamanya baru saja
mengangkangi dirinya dan duduk dalam pangkuannya. dalam sekejab dia
langsung ereksi. Berhadapan langsung dengan vagina mamanya, hanya
dibatasi oleh secarik kain tipis celana dalam mamanya dan celananya
sendiri. Sebentar kemudian, mamanya kembali melakukan gerakan yang sama,
menekan-nekan penisnya, seperti di dalam truck tadi. Rick mendorong
dirinya ke belakang. Membuat berpura-pura kecil mendorong penisnya ke
vagina mamanya. Mamanya kembali menggesek penis Rick dengan vaginanya.
Sekarang mereka tidak berpura-pura lagi, mereka sedang melakukan
petting. Rick meletakkan tangannya di paha mamanya. Mama hanya memandang
dirinya tetapi tidak berkata apa-apa. Dia sedang terengah, karena
sensasi yang ditimbulkan karena gesekan alat kelamin keduanya. Rick
pelan-pelan mulai menyingkapkan rok mamanya menuju ke pangkal paha
mamanya. Terri sedang berkonsentrasi pada penis anaknya yang keras
menekan di bibir vaginanya. Akhirnya celana dalamnya terlihat, dan
pakaiannya disibakkan oleh Rick hingga pada pinggangnya. rick menurunkan
tangannya dan mengelus paha mamanya dengan jari-jarinya hingga hampir
menyentuh vagina mamanya. Terri membelalak, tetapi tidak berkata apapun.
Pelan-pelan tangan-tangannya dinaikkan, dan dia meneguk ludah ketika
mereka menjamah gundukan di celana dalamnya. Rick menggosok vagina
mamanya dan membuat cairan vagiannya belepotan hingga membasahi celana
dalam dan belahan paha mamanya. Jari-jarinya menelusuri ‘celah’ yang
terbentuk di celana dalam itu dan yang merupakan bibir vagina mamanya,
jarinya menelusur membelah ‘celah’ dari pangkal yang bawah hingga menuju
ke klitoris, yang secara langsung terlihat tembus pandang karena
kainnya yang basah.
Ia mempermainkan jari-jarinya di situ, dan Terri mengerang. Rick
melepaskan celana dalam mamanya dengan satu tangan, ia menyelipkan
lainnya di karet celana dalam yang di perut lalu menarik kebawah
melalaui vagina mamanya. Terri mengangkat sedikit pantatnya ketika
celana dalam melewati pantatnya dan terus meluncur hingga kelututnya.
Rick mengembalikan tangan-tangannya ke vagina mamanya, Terri mengamati
dengan perasaan kagum melihat putra nya menyelinapkan jari-jarinya di
celah bibir vaginanya, membukanya dan pelan-pelan menyisipkan dua
jari-jari nya ke dalam liang vaginanya. Dengan segera Terri mengalami
orgasme, dia mengerang hebat. “Ya Tuhan, mama orgasme di jari-jarimu. Oh
Tuhan, apa yang sudah kita lakukan?” Rick tidak menantikan satu
jawaban, ia mengangkat pinggul mamanya, memaksanya sebelum mamanya
sadar, Rick telah melolosi celananya sendiri, membebaskan penisnya yang
besar. Dengan sedikit usaha, dia menarik keluar penisnya sendiri, dan
tiba-tiba di sana di bawah Terri, berdiri sepanjang 21 cm dari daging,
berambut merah dan berdenyut. Terri tidak menyadari semua tindakan yang
dilakukan oleh anaknya,
dia masih belum lepas dari intensitas orgasmenya, dan hampir tidak
mampu berdiri, Rick memeganginya. Secara perlahan Rick menurunkan
pinggul mamanya. Ketika mamanya duduk Rick memposisikan penisnya secara
langsung liang basah vagina mamanya. Terri berpikir jari-jari anaknya
yang menguak liang vaginanya, tetapi semakin lama liang vaginanya
semakin melebar. Akhirnya Terri menyadari keadaan yang akan terjadi. Dia
berteriak mencegah, “Rick, jangan! Jangan dimasukkan!” Rick melepaskan
pegangan pada pinggul mamanya. Dengan dilepaskan pegangan, maka secara
otomatis pinggul mamanya turun dan penis Rick perlahan-lahan memasuki
liang vaginanya. “Ohhhh, Ohh ya Tuhan. Rick, ohh Tuhan, penismu sangat
besar. Ohh kamu seharusnya tidak memasukkan penismu, aku adalah mamamu.”
Terri sudah benar-benar menduduki penis Rick sepenuhnya. Vaginanya
penuh sesak dipenuhi penis gemuk milik anaknya. “Unhh,” Terri mengerang.
Rick dengan segera mengangkat pinggul mamanya sedikit lalu
menjatuhkannya lagi di penisnya. Menenggelamkan dalam-dalam penisnya di
dalam liang vagina mamanya. Lalu lagi; kembali, dan lagi begitu
seterusnya.
Beberapa saat kemudian, Terri menggerakkan dirinya sendiri mengikuti
irama sodokan anaknya sendiri. Beberapa sodokan kemudian, Terri mulai
menggosok-gosok klitorisnya sendiri. “Ya Tuhan Ricky, kamu benar-benar
perkasa.” “Mam, rasanya aku akan keluar, benar-benar akan keluar
maaaa…..” Terri meletakkan kepalanya dibahu Rick. “Aku juga, sayang.
Mama juga. Penismu membikin mama akan orgasme lagi. Semprotkan di dalam
vagina mama, sayang, keluarkan di dalam vagina mamamu!” “Ohhh,
Mommmmmm.” penisnya benar-benar menyemburkan cairan kental di liang
vagina mamanya. “Yah….yah…begitu sayang….semprotkan di dalam vagina
mamamu….! Penuhi vagina mamamu….!” “Ya Tuhan, apa yang kalian lakukan?,”
Jean menjerit.
“Rick, kamu benar-benar menyetubuhi mamamu sendiri!” Terri hanya
memutar punggungnya, sementara penis Ricky masih terbenam di vaginanya
setelah mereka mengalami orgasme yang hebat itu. Dia memutar kepalanya
melihat asal suara yang terdengar dari pintu dapur. “Tidak benar-benar,
Dik,” dia berkata. “Kita memang sedang bersetubuh, dan jika kamu
berpikir kalau aku akan membiarkan penisnya keluar dari tubuhku hanya
karena kamu memergoki kami, kamu salah! Kamu dapat menonton kami
bersetubuh, lalu bermasturbasi dengan jari-jarimu atau kalau tidak suka,
silahkan palingkan kepalamu ke arah lain!” Terri memutar tubuhnya
kembali berhadapan dengan anaknya, Rick, lalu dia mencium dengan mesra
bibir anaknya itu, lidahnya meluncur masuk ke dalam mulut Rick. “Penismu
masih terasa keras sayang, Setubuhi mamamu lagi! Kita selesaikan
masalah ini nanti, setelah kamu menyetubuhi mamamu hingga lepas tulang
belulangmu! Kecuali jika tidak mau melakukan ini lagi?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar