Pukul 10.00, kulihat mobil Mama masuk perkarangan rumah. Mama turun dari mobil.
"Ma.. Mama" teriakku sambil melambaikan tangan.
Sebelum
aku lupa aku bernama Yoyo(nama samaran) umur 16, aku tinggal bersama
kedua orang tuaku. Mama berumur 27 dan Papa berumur 45. Kenapa umur
kedua orang tuaku berbeda jauh, karena Mama saat umur 12 tahun hamil
karena diperkosa oleh tetangganya waktu di desa Mama dan yang menolong
penderitaan Mama adalah Papa yang berumur 30 tahun tapi belum menikah.
Kata paman Mama sudah manis dan cantik (macan) waktu kecil.
Sekarang
Mama tidak mungkin hamil lagi karena Mama mengalami pendarahan rahim
yang sangat parah ketika melahirkan aku, itu dikarenakan umur Mama yang
masih sangat muda saat melahirkan aku. Aku sangat menyayangi dan
mencintai Mama disamping itu ada juga perasaanku ingin menikmati tubuh
Mama. Mama sangat cantik, dadanya besar, dan kalau setiap melihat Mama
pasti adikku selalu bangun. Apalagi setiap aku melakukan onani dalam
anganku aku melakukan hubungan intim dengan Mama.
"Sayang kamu berhasil, dan kamu juga mendapat ranking 1" teriak Mama sambil melambaikan tangan kepadaku.
Pukul 19.00, kami sekeluarga makan bersama.
"Selamat ya Yo, kamu ingin melanjuntukan ke SMU mana?" tanya Papa.
"Enggak tahu Pa" jawabku.
"Kok enggak tahu sih, ntar kamu tidak sekolah loh" kata Mama.
"Ya sudah ntar Papa cariin tapi kamu harus pertahankan prestasimu yaa" kata Papa.
Pukul
20.00, aku dan Mama nonton TV bareng. Papa pergi ke Bandung setelah
makan tadi karena katanya ada urusan kerja dan Papa akan di Bandung
selama 4 hari, dan aku disuruh menjaga Mama. Mama tidak berapa lama
pergi ke kamar tidur.
"Mama tidur dulu ya sayang" kata Mama.
Aku
menonton TV acara misteri, aku yang orangnya takut akan hal-hal gaib
pergi ke kamar Mama supaya ditemanin nonton. Aku mendorong kamar Mama
yang ternyata tidak terkunci. Aku sangat takjub melihat Mama yang sedang
tidur karena Mama tidur hanya memakai BH dan CD. Aku sesak napas tak
tahu harus bagaimana karena ini benar-benar kejadian yang tak diduga.
Aku
mendekati Mama, Mama kalau tidur susah untuk dibangunkan jadi mungkin
ini kesempatanku untuk merasakan tubuh Mama pikirku dalam hati. Dengan
perasaan takut kubuka BH Mama. Begitu terbuka, aku sadar bahwa dada Mama
sangat indah. Dada Mama tidak kalah indah dengan dada cewek jepang yang
aku tonton di blue film. Kuremas-remas kedua dada Mama dengan ritme
kadang keras kadang lembut, kuremas berulang-ulang.
"Akh.. Akh.." desah Mama walau pelan tapi aku mendengar.
Aku
seperti mendapat lampu merah menghisap tetenya kanan kiri secara
bergantian sedangkan tangan kiriku kuselipkan ke dalam CD Mama untuk
memainkan vagina Mama.
"Sshh.. Shh" desah Mama tangan kiriku yang
kuselipkan ke CD untuk memainkan vagina Mama terkena lendir Mama yang
sudah keluar. Dada Mama yang kuhisap kedua puting Mama mengeras. Setelah
puas menghisap dan menjilat puting Mama aku membuka CD Mama yang sudah
sedikit basah sama lendir Mama sendiri. Kujilat, kuhisap dengan keras
vagina Mama dan kumasukkan lidahku ke dalam vagina Mama.
"Ohk.. Ssh" desah Mama dan lendir Mama lagi-lagi keluar.
Aku ganti dengan mengocok vagina Mama dengan jari tangan kanan sementara tangan kiri mengelu-elus klitoris Mama yang membesar.
"Akhh..
Sshh.. Okhh" desis Mama agak keras tapi tetap dalam keadaan tidur. Aku
tidak peduli Mama bangun atau tidak kukocok tangan kananku yang mengocok
vagina Mama dengan cepat.
"Plok.. Plokk" bunyi kocokan vagina Mama lalu.
"Akhh.. Akhh. Yaa.. terus.. sampai" gunggam Mama yang disertai tubuh Mama mengejang dan mengeluarkan lendir banyak.
Aku tahu pada saat itu Mama pasti orgasme langsung saja kujilat vagina Mama yang masih berlendir.
"Wah
benar-benar vagina Mama wangi dan lendirnya enak" kataku kubisikkan ke
kuping Mama yang aku sendiri tidak tahu Mama masih tidur atau sudah
bangun.
Mama masih mengatur napas karena habis orgasme, tapi aku
nekat dengan mencium mulut Mama dan memasukkan lidah ku ke dalam mulut
Mama. Ternyata Mama membalas kulumanku dan memainkan lidah Mama dengan
lidah aku, lama sekali kami saling menghisap dan mengulum. Tapi tanganku
tidak diam. Tanganku meremas buah dada Mama, memilin puting Mama yang
menyebabakan Mama mendesis.
"Okhh.. Akhh".
Tubuh Mama tiba-tiba mengejang lagi tang menandakan Mama orgasme untuk ke-2 kalinya.
"Akhh.. Okkhh.. Datang.. Nikmat" gunggam Mama lagi tetapi tidak menampakkan Mama akan bangun.
Lagi-lagi
cairan Mama keluar. Aku tidak berani membuat Mama melakukan oral
kepadaku karena takut Mama tahu aku berbuat mesum padanya. Makanya aku
langsung memasukkan kontolku ke vagina Mama yang sudah basah. Walaupun
vagina Mama basah tapi kontolku ynag besar tidak dapat masuk. Aku akui
kontolku besar dan panjang tapi setelah kucoba-coba akhirnya dapat
masuk.
"Okhh... Shh.." desah Mama waktu kontolku masuk ke vagina Mama.
Vagina
Mama sempit, aku sangat sulit menggerakkan kontolku. Vagina Mama terasa
nikmat yang membuat aku melayang syraf-syaraf dan otot-otot vagina Mama
memijit kontolku. Mama pun seperti cacing kepanasan menggoyangkan
pantatnya tidak beraturan yang membuat kontolku akhirnya masuk
seluruhnya ke vagina Mama.
"Akkhh.. Okhh" desah Mama sambil
mengejang dan itu membuat aku kaget karena Mama orgasme ke-3 kalinya.
Dan cairan Mama yang keluar agak memudah kan aku melakukan gerakan
kontolku di vagina Mama. Mama merenggangkan kedua pahanya untuk
memudahkan aku menggerakkan kontolku. Mula-mula kukocok pelan-pelan,
lalu selanjutnya berirama kadang pelan kadang cepat yang semakin membuat
Mama mengugam.
"Akhh.. Teruus nikmat.. Yaa" aku semakin
bersemangat, mulai menganti posisi Mama sekarang Mama telungkup dan
pantatnya kubuat menungging, dengan gaya doggie style ini aku merasa
nikmat dan Mama pantatnya mengikuti irama goyangan kontolku, otot vagina
Mama mengedut dan aku yakin Mama orgasme, ternyata Mama orgasme untuk
ke-4 kalinya.
Aku juga mengedut dan muncratlah spermaku di vagina
Mama, bahkan aku yakin spermaku menymprot rahim Mama karena kontolku di
vagina Mama selalu kena rahimnya.
"Akhh.. Akhh" desah Mama.
Aku tak puas lalu kupangku Mama dan wajah kami berhadapan lalu kumasukkan kontolku ke vagina Mama. Plleess.. bunyinya.
"Akkhh.." desah Mama.
Kukocok
dengan berirama, aku dan Mama orgasme berbarengan sambil kami mengulum.
Kudiamkan sebentar kontolku dalam vagina Mama. Kukeluarkan, plop
bunyinya. Kucium kening Mama dan kuusap rambutnya. Kulihat Mama sangat
lelah dengan keringat yang bercucuran, ku bisikkan ke telinga Mama.
"Lain
kali lagi ya Ma, Mama sangat enak vaginanya" lalu aku matikan TV dan
pergi ke kamar sebelum tidur kulihat jam ternyata jam 3 dini hari aku
selesai main sex dengan Mama.
Kesokannya..
Pukul 17.00,
aku berenang dengan santainya, aku tidak canggung kalau bertemu Mama
begitu juga dengan Mama seperti tidak tahu kejadian semalam.
"Yo
Mama ikut berenang donk" kata Mama yang begitu aku berbalik melihat Mama
sudah memakai bikini untuk berenang, dan aku yakin bahwa Mama tidak
memakai apa-apa selain bikini itu. Mama lalu masuk ke kolam dan menuju
ke aku.
"Ajarin Mama berenang donk Yo" kata Mama agak manja. Aku
yang mendapat kesempatan langsung berpikir bagaimana caranya untuk
menyetubuhi Mama lagi.
"Begini ya Ma, Yoyo akan ngajari Mama tapi Mama harus nuruti kata Yoyo. Gimana Ma, mau enggak?" tanyaku.
"Boleh" kata Mama sambil tersenyum.
"Pertama kita pemanasan dulu Ma" kataku.
Lalu
aku membelai dada Mama yang montok. Aku melihat Mama diam saja sambil
napas Mama terlihat sesak, aku mulai membuka bikini atas Mama.
"Jangan Yo ada Bi Inah dan Bi Pur" kata Mama.
"Enggak pa.. pa.. Ma enggak ketahuan kok" balasku.
Mama diam saja, segera aku menjilat dada kanan Mama dan memilin puting kiri Mama dengan tangan.
"Akhh... akhh, kamu mulai bandel ya.. Yo" kata Mama sambil mendesah.
Kucium
mulut Mama dan Mama membalas dengan memasukkan lidahnya dan menghisap
kidahku serta meludahi aku. Kami bermain lidah sangat lama.
"Yo masukin donk, Mama enggak tahan nih akhh.." kata Mama.
Aku
lalu menaikkan tubuh Mama ke pinggir kolam lalu membuka bikini yang
melindungi vaginanya. Begitu terbuka kulihat lendir Mama sudah keluar
segera saja kuhisap, kujilat dan kumasukkan lidahku dalam vagina Mama.
"Akkh.. Okhh enak Yo vagina Mama sangat enak" kata Mama.
"Ma
aku kan membuat Mama lebih baik tapi Mama tidak boleh main sex dengan
siapapun termasuk Papa" kataku sambil mengocok-ngocok vagina.
"Iya Yo, Mama kan budak sex mu, cepat Yo masukkin kontolmu ke vagina Mama akkhh.. Sshh" jawab Mama.
Aku
naik ke pinggir kolam lalu mendudukan Mama di atas pangkuanku dengan
wajah kami bertemu "bleess" bunyi kontolku ke vagina Mama.
"Wah, Mama sudah bisa ya nampung kontol Yoyo" candaku.
"Kan kemarin sudah latihan ama kamu" kata Mama.
Lalu aku sadar bahwa Mama kemarin suka melakukan sex denganku. Dengan semangat kupompa dengan cepat.
"Akkhh.. Yess.. Enak sayang.. terus" teriak Mama.
Senyumku melebar dan aku pun mencium mulut Mamaku yang dari tadi mendesis dengan disertai pompaanku yang cepat.
"Sayang..
Saayangg Mama datangg" teriak Mamaku. Lalu kurasakan mani Mama menyiram
kontolku yang masih memompa Mama. Tubuh Mama menegang dan memelukku
dengan kuat, tapi tiba tiba Bi Inah kulihat datang.
"Kenapa sayang kamu mau main di kolam sama Mama?" tanya Mama.
"Iya Ma habis Bi Inah datang"jawabku.
Aku
senderan di dinding kolam sedangkan Mama berhadapan denganku. Mama lalu
masuk ke air dan tanpa kusadari Mama melakukan oral kepadaku. Mama
hisap, jilat pokoknya Mama melakukan yang hebat dan membuat aku
mendesah.
"Akhh".
"Kenapa Den?" tanya Bi Inah. Aku kaget.
"Enggak pa.. pa.. Bi" jawabku.
Lalu Bi Inah ke dalam dan aku orgasme tapi Mama meminum spermaku sekaligus minum air kolam. Kutarik Mama.
"Enggak pa.. pa.. Ma?" Tanyaku.
Waktu
mama mau menjawab, kucium mulut Mama dan kumasukkan kontolku ke dalam
vagina Mama dengan gaya aku seperti mengendong Mama. Lama kami
melakukannya dan Mama memeluk erat-erat, tubuhnya mengejang dan orgasme
Mama untuk ke-2 kalinya. Aku yang masih bangun menyuruh Mama naik lagi
ke luar kolam dan Mama ku suruh menungging. Kali ini aku masukin
kontolku ke lubang pantat Mama.
"Ma, kita anal sex yuk?" tanyaku.
"Jangan Yo, Mama belum pernah" jawab Mama.
Tanpa memperdulikan jawaban Mama kumasukkan dengan paksa ke pantat Mama walau pun lama akhirnya masuk juga.
"Penuh Yo.. Sakit" teriak Mama.
Aku tak peduli tetap kukocok tak berapa lama Mama menggoyang pantatnya untuk mengimbangi kocokanku.
"Enak Yo.. Shh.. Yang keras Yo" teriak Mamaku.
Kupercepat lajuku, kontolku mengedut dan tubuh Mama mengejang lalu kami sama-sama orgasme.
"Akhh Mama datang sayang" teriak Mama.
"Akhh vagina Mama enak juga" kataku.
Setelah
kami selesai sex. Kami mandi berdua lagi dan melakukan sex lagi.
Terus-terusan kami melakukannya dimana ada kesempatan, entah saat mandi,
malam ketika Papa keluar kota, di mobil, dan kami juga menyewa hotel
jika kondisi tidak aman tapi kami ingin melakukan sex. Pokoknya kami
melakukannya setiap hari baik itu dimana tempatnya.
Aku memasuki kelas 2 SMU..
Papa
ingin merayakan pernikahan Mama dengan Papa dengan liburan dari kantor
untuk 3 orang selama 2 hari, aku pun ikut dalam liburan tersebut. Memang
Mama masih menepati janjinya untuk bermain sex hanya dengan aku, tapi
aku merasa Mama akan mau melakukan hubungan badan karena ini hari
pernikahan mereka. Makanya aku pun berhasrat untuk minta ikut. Mama tahu
alasan sebenarnya aku ikut makanya Mama mengiyakan permintaanku.
Liburan ini benar-benar liburan buat kami tapi tidak untuk Papa makanya
liburan akan ulang tahun pernikahan mereka menjadi hubungan sex antara
Ibu dan anak.
Pukul 14.00, kami tiba di^^^. Hotelnya bagus. Papa
memesan 2 kamar. Aku melihat Papa mencium Mama tapi Mama menolak karena
Mama melihat mataku yang menatap Mama dengan tajam.
"Kamu kok selama ini menolak apapun permintaanku, bahkan untuk kucium aja kamu nolak" tanya Papa.
"Malu kan dilihat orang" hindar Mama.
Telepon
Papa berbunyi dan Papa ngomong sebentar lalu menghentikan
pembicaraannya. Kamar aku dan ke-2 orang tuaku bersebelahan, aku mau
masuk lalu kudengar.
"Ma, Papa pergi dulu ya maaf, nih ntar Papa baliknya jam 21.00" kata Papa ke Mama.
Aku
masuk kamarku, kutunggu selama 4 menit dan keluar kamar sambil melihat
Papa ada atau tidak. Kulihat tak ada Papa maka aku pun membuka kamar
Mama yang ternyata tidak terkunci. Aku masuk dan merantai pintu kamar,
kulihat Mama sudah telanjang bulat tanpa apa-apa mendekat kepadaku.
Diciumnya bibirku, akhirnya kami saling mengulum. Mama menundukkan wajah
ke celana jeansku, dan membuka celanaku dan CDku. Dengan cepat aku juga
membuka bajuku. Sekarang kami sama-sama telanjang bulat.
Mama mengulum kontolku, menjilat, mengocok.
"Akhh" desahku.
"Kontolmu lebih dahsyat 100x dari pada kontol papamu" kata Mama.
Dengan
kehebatan Mama dalam oral aku orgasme. Cpreett.. Cepreet.. suara dalam
mulut Mama dan Mama pun menelan spermaku tanpa ada yang tersisa.
"Enak sekali spermamu sayang" kata Mama genit.
Aku
membawa Mama ke ranjang lalu aku melakukan oral ke Mama. Kuhisap jilat
klirotis Mama, sedangkan tangan kanan mengocok pantat Mama, lalu tangan
kiri bermain aktif dengan buah dada Mama, kuremas-remas dengan ganas.
"Akhh.. Teruuss Yo" desah Mama.
Kumainkan posisi ini dengan lama, Mama pun mengejang.
"Akkhh.. Memekku.. Aku.. Datang sayaanngg" teriak Mama sekeras mungkin.
Kurasakan
dimulutku lendir Mama keluar dari vaginanya, sedangkan tangan kananku
merasa keluar lendir juga dari lubang pantat Mama. Kujilat dan kutelan
lendir Mama baik yang di vagina dan lubang pantat Mama. Kucium Mama lalu
kutanya.
"Siap Mamaku sayang" Jawab Mama.
"Terserah kamu dan kontolmu say, pantat, buah dada, vagina Mama semuanya hanya milikmu".
Dengan semangat Mama membuka pahanya lebar-lebar, tapi Mama salah karena kumasukkan kontolku ke lubang pantat Mama.
"Ukhh.. Sshh" desah Mama.
Dengan
Mama yang berlendir dan selama ini kami berhubungan sex, mengakibatkan
Mama tidak kesusahan menerima kontolku. Tak berapa lama Mama mengaitkan
kedua kakinya ke pinggangku dan tubuh Mama menegang.
"Oohh.. Yeeaahh" teriak Mama.
Kurasakan
daging di lubang pantat Mama mengurut kontolku dan menyiram dengan
lendir Mama. Aku tak peduli Mama orgasme, tetap kupompa lambat, cepat,
lambat dengan berirama. Lalu aku menelungkupkan Mama dan membuat Mama
menunging, kumasukkan kontolku tetap pada lubang pantat Mama. Mama
mengoyangkan pantatnya sesuai gerakanku. Sepertinya gairah Mama naik
lagi, karena Mama mendesis.
"Oohhk.. Uhkk.. Yeaa" sambil tetap mengimbangi gerakanku. Kontolku semakin besar dan gerakan Mama juga semakin liar,
"Ma, Yoyo datang" kataku.
"Tahan Yo datangnya sama Mama ya sayangg.. Okhh" balas Mama.
Tak berapa lama aku dan Mama orgasme berbarengan. Di pantat Mama Bercampur benih kasih cinta spermaku dengan mani Mama.
Kulihat
jam ternyata sudah jam 18.00, "Ma pindah yuk ke kamar Yoyo" ajakku,
"Ntar Papa jadinya enggak bisa main sama Mama" kataku lagi.
"Ayuk lagipula Mama inikan milikmu sayang" kata Mama sambil mengulum mulutku.
Kontan gairahku naik lagi tapi sempat kutahan, dan meminta Mama pindah. Kami pun pindah ke kamarku, lalu kami main lagi.
Aku
dan Mama meneruskan permainan panas kami di kamarku. Aku dan Mama
mencoba berbagai posisi seks, dan Mama menyukai permainanku. Tapi pada
saat Mama mencapai orgasmenya pada saat ke sekian kalinya, tiba-tiba
pintu kamarku ada yang mengetuk. Mama dan aku kaget karena ketukan itu
dan dengan segera kami menghentikan permainan cinta kami.
"Siapa?" tanyaku, yang kemudian disusul Mama menuju ke kamar mandi.
"Ini Papa yo" jawab si pengetuk.
Pada
saat itu juga kepalaku kosong. Aku tidak tahu apa yang aku lakukan
selanjutnya karena yang mengetuk pintu kamarku adalah Papa. Aku segera
merapikan tempat tidurku dan melap sisa-sisa cairan cinta Mama dan aku
yang tercecer. Aku ke kamar mandi dan memberi tahu Mama bahwa yang
mengetuk pintu adalah Papa. Mama kusuruh agar pura-pura mandi dan tenang
saja karena aku yang akan menemui Papa. Terdengar ketukan lagi.
"Yo.. Yoyo". Aku segera membuka pintu dan keluar menemui Papa.
"Kamu kok lama?" tanya Papa.
"Maaf Papa tadi yoyo ngantuk banget jadi agak lama bukain pintu" kataku.
"Mama ada di kamarmu yaa?" tanya Papa.
"Iya, tuh sedang mandi" kataku.
"Papa cuma mau bilang bahwa Papa harus pulang dulu karena urusan kerja, jadi kamu nemanin Mama saja liburan di sini" kata Papa.
"Udah
ya, Papa cuma mau ngasih tahu itu saja kok, dan nanti tentang biaya
liburan tagihannya kirim saja ke kantor biar kantor yang bayar" kata
Papa sambil pergi.
Aku terdiam sesaat lalu sambil tersenyum aku
masuk ke kamar, dan memberi tahu ke Mama tentang kabar baik ini. Mama
pun senang dan kami melanjutkan permainan cinta kami sampai liburan
berakhir.
*****
Pada saat aku memasuki kelas 3 SMU,
hubungan Mama dan Papa semakin lama semakin merenggang, dan Papa pun
mulai sibuk pergi meninggalkan rumah, maka Mama dan aku pun semakin
mempererat hubungan indah antara kami berdua.
*****
"Akhh..
Akhh" (sekarang aku dan Mama sedang memacu cinta di kantor Mama, karena
pada saat itu aku mengunjungi kantor Mama karena aku di tawari Mama
untuk kerja di kantor Mama apabila aku sudah lulus SMU).
"Truss yo.. Akhh.. Sshh" desah Mama.
Aku
pun mempercepat kocokanku di vagina Mama, Mama waktu itu posisinya
berdiri menghadap tembok dan Mama membelakangi aku, sedangkan aku
masukan kontolku ke vagina Mama sambil mengangkat kaki kanan Mama. Jadi
saat itu Mama berdiri hanya dengan kaki kiri dan bertumpu pada tembok.
Waktu itu kami telanjang bulat alias tidak ada sehelai pun baju yang
menempel di Mama dan aku.
Mama menggoyangkan pantatnya dengan
cepat yang membuatku harus mempercepat kocokan kontolku untuk mengikuti
gerakan pantat Mama. Vagina Mama yang sudah basah tiba-tiba mengedut
seperti sedang memeras kontolku.
Vagina Mama terasa menyemprotkan
air mani ke kontolku. Mama menggoyangkan pantatnya berkali-kali, aku
hanya diam karena aku tahu Mama sedang menikmati datangnya orgasmenya.
Kontolku tetap tidak kugerakkan, Mama sudah mulai tenang sambil
mengambil napas. Aku keluarkan kontolku dari vagina Mama.
"Kok dilepasin yo..?" tanya Mama.
Tanpa
menjawab kumasukkan kontolku ke lubang pantat Mama. Aku begitu mudah
masukkan kontolku karena lubang pantat Mama sudah licin dengan cairan di
lubang pantat Mama dan kontolku yang masih basah karena mani Mama bekas
orgasme tadi.
"Kamu memang pintar sayang" puji Mama.
Aku
mengocok lubang pantat Mama dengan irama, Mama pun mengikuti iramaku
sepertinya Mama sudah gairah lagi dan tenaga Mama sudah pulih.
"Okhh.. Yeeaahh" desah Mama.
Aku
tidak perlu khawatir kalau Mama teriak sekali pun karena kantor Mama
seruangan penuh yang terletak di lantai paling atas, karena Mama adalah
presiden direktur di perusahaan yang sebenarnya milik Papa, tapi
diserahkan ke Mama karena Papa mengurusi perusahaan Papa yang satunya.
Singkatnya Papa memiliki 2 perusahaan.
Aku yang masih memompa
lubang pantat Mama juga memainkan vagina Mama yang ternyata sangat basah
dan beberapa kali juga tanganku merasakan lendir Mama yang keluar dari
vagina Mama. Sekian lama aku juga akhirnya orgasme yang pada saat itu
juga Mama orgasme.
"Aakkhh.. Sa.. Sayangg, Mama nikmaatt" teriak
Mama. Orgasme kami menyatu dan tubuh Mama dan aku jadi hangat walau di
tempat ber-AC.
Mama tampak lelah sekali, tapi aku belum. Mama
yang duduk di sofa ruangan Mama, aku mendekat lalu aku duduk di lantai
dan langsung saja wajahku kudekatkan ke vagina Mama lalu kujilat-jilat
dan kuisap sisa-sisa lendir Mama yang masih ada di vagina Mama.
"Kamu doyan sama memek Mama?" tanya Mama.
"Memek Mama enak sih" jawabku yang masih menjilati vagina Mama.
Mama
tidak menjawab yang keluar dari mulut Mama hanya lenguhan dan rintihan.
Vagina Mama mulai basah lagi. Sekarang yang kujilat adalah klitoris
Mama. Sementara tangan kiriku menggantikan mulutku yaitu mengocok-gocok
vagina Mama. Sedangkan tangan kanan meremas dada Mama yang sangat indah.
Kulakukan itu sampai Mama orgasme untuk kesekian kalinya. Segera tanpa
mengistirahatkan Mama kumasukkan kontolku ke vagina Mama.
"Akkhh.. Shh.. Kamu hebat sekaalii sayangg" kata Mama.
Sambil
mengocok vagina Mama, kucium mulut Mama dan kumasukkan lidahku, Mama
membalasnya. Mama dan aku saling melumat sementara goyangan pantatku
diimbangi oleh Mama yang bangkit gairahnya. Aku menghentikan kocokan.
"Ma Yoyo mau kencing dulu" kataku yang mau mencabut kontolku.
"Akhh..
Jang.. Jangan yo Mama juga mau kencing.., Sshh jadi kencing aja di
memek Mama, Mama kan belum pernah dikencingin kamu" jawab Mama. Aku
kaget setengah mati, tapi kemudian Mama mengejang.
"Yo Mama kencing nih" kata Mama.
Aku
yang kaget ikut kencing juga. Aku kencing di dalam vagina Mama dimana
saat aku kencing Mama juga kencing. Sambil kencing ternyata Mama
menggerakkan pantatnya, aku paham sambil kencing kukocok vagina Mama.
Kocokanku membuat air kencing kami keluar. Dari vagina Mama keluar air
warna kuning yang bertumpahan dengan disertai bercampurnya air kencingku
dengan lendir Mama.
Kontolku kukeluarkan, maka tumpahanlah air
kencing aku dan Mama dari vagina Mama. Karpet kantor pun basah karena
air kancing dari vagina Mama. Aku duduk di sofa dan Mama kutarik,
sekarang yang kuinginkan Mama duduk di pangkuanku tapi membelakangiku.
Mama menggoyangkan pantatnya yang masih belum kumasuki kontolku.
"Masukin dong memek Mama dengan kontolmu yang gede itu yo" pinta Mama. Kuturuti tapi lubang pantat Mama yang kumasuki kontolku.
"Ohh.. Gak apa-apa Ma.. Ma enak.. Bangett" desah Mama.
Kukocok
kontolku di lubang pantat Mama dimana tanganku juga mengambil peranan
penting yaitu mengocok vagina Mama dengan tangan kiri dan mengelus-elus
klirotis Mama yang basah dengan tangan kanan. Diposisi ini Mama sangat
hebat, akibat kocokan kontol dan mainan tanganku membuat Mama
menggerakkan pantatnya dengan liar, mendesah sambil berkata kotor, dan
tak luput Mama meremas-remas dadanya sendiri. Agak lama kami di posisi
ini, tangan Mama memegang kuat sofa, vagina Mama mengedut.
"Akhh.. Maaf yo Mama sampe duluan.."
Ternyata
Mama orgasme duluan dan aku pun menyusul. (Inilah pertama kalinya kami
bermain cinta di kantor Mama). Aku masih mendiamkan kontolku di lubang
pantat Mama, setelah agak mengecil kukeluarkan kontolku. Aku menuju
toilet di ruangan itu dan sekembalinya Mama masih telanjang sambil
mengambil napas.
"Kok belum ganti pakaian Ma?" tanyaku.
"Ntar
deh Yo, Mama masih capek banget nih" kata Mama. Aku ikut menemaninya
duduk di sofa samping Mama sambil memeluk Mama seperti sepasang kekasih.
*****
Setelah
aku lulus SMU, aku bekerja di kantor Mama. Kami juga semakin sering
mencari kepuasan di rumah, karena Papa dan Mama bercerai atas permintaan
Mama, dan Papa juga menyetujui. Mama dan aku semakin bebas layaknya
suami istri. Aku juga sering memainkan vagina dan lubang pantat Mama
dengan vibrator dan dildo ukuran besar yang aku beli. Dan Mama sangat
menikmati jika aku memasukkan kontolku ke vagina Mama dan bersamaan
dengan dildo kumasukkan ke lubang pantat Mama, atau sebaliknya. Sampai
aku menikah pun hubungan kami masih terus berlanjut dan tidak ada yang
memisahkan hubungan kami.
Tapi yang pernah membuatku jantungan
adalah Mama juga pernah main dengan istriku di rumah. Aku dan istriku
memang tinggal di rumah Mama karena aku tidak ingin pergi jauh dari
Mama. Aku yang pernah menangkap Mama dan istriku sedang saling
memuaskan, mereka ketakutan tapi aku tidak marah bahkan aku juga sering
main threesome dengan Mama dan istriku. Tapi mereka kuberi syarat bahwa
mereka boleh bermain tapi harus melapor denganku dan jangan bermain sex
dengan lelaki lain.
Mereka mengerti terutama Mama sebagai orang
yang paling kusayangi dan paling sering memadu cinta. Mama, aku, dan
istriku hampir setiap malam bermain threesome. Tapi istriku telah kuberi
pesan khusus bahwa kelak anak kami tidak boleh incest dengannya maupun
aku, karena aku tidak ingin anak-anakku rusak, cukuplah aku saja.
Begitulah indahnya hubungan ibu dan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar